Halaman

Rabu, 24 Desember 2008

MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI HUKUM


Apa manfaat mempelajari sosiologi hukum?

Sosiologi berasal dari bahasa yunani yakni Social dan logos (social = masyarakat dan Logos = Ilmu) yang artinya ilmu yang mempelajari tetang masyarakat. Sisiologi lahir sejak manusia bertanya tentang masyarakat terutama tentang perubahannya. Sisologi dalam pengertian sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir belasan abad kemudian para pemikir Yunani kuno, terutama Sokrates, Plato, dan Aristoteles beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyrakat mengalami perkembangan dan kemunduran. Kemakmuran maupun krisis dalam masyarakat merupakan masalah yang tidak terelakkan. Anggapan tersebut terus dianut semasa Abad pertengahan (abad ke 5 M sampai akhir abad ke 14 M) para pemikir seperti Agustinus,Avicenna, dan Thomas Aquinas menegaskan bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak ilahi. Sebagai makhluk yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi pada masyarakat.

Melihat baground dari ilmu sisologi dapat kita kaitkan dengan hukum dimana hukum sebagai aturan yang mengatur gejala – gejala yang timbul dalam masyarakat, jadi sebagai keseluruhan kebiasaan – kebiasaan hukum yang berlaku di dalam masyarakat, adalah obyek dari ilmu pengetahuan hukum. Sebagai halnya juga dengan tiap – tiap ilmu pengetahuan lainnya, ia tak puas dengan mencatat gejala-gejala yang dilihatnya, aka tetapi sebanyak mungkin juga mencoba menerangkan dari hubungan sebab akibat dengan gejala - gejala lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut ia memakai 3 buah cara :

ü Cara sisologis, yang menyelidiki sangkut paut dengan gejala – gejala masyarakat lainnya.

ü Cara sejarah, yang menyelidiki sangkut paut hukum dari sudut perjalanan sejarahnya atau dengan perkataan lain yang menyelidiki pertumbuhan secara historis.

ü Cara Perbandingan hukum, yang membandingkan satu sama lain tatanan – tatanan hukum dari berbagai masyarakat hukum.

Maka jelaslah, bahwa cara – cara tersebut dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Cara sisiologi misalnya tidak dapat berfungsi apabila cara histories tidak dijalankan, karena penyelidikan pengaruh hukum atas gejala-gejala masyarakat secara timbal balik harus menengok ke zaman lampau.

Cara sisiologis pula tak boleh mengabaikan penyelidikan perbandingan hukum, karena hukum walaupun berbeda menurut tempat dan waktu sebagai gejala masyarakat adalah gejalah yang berlaku semesta, dan tak ada sesuatu bangsapun yang mempunyai tatanan hukum yang berdiri sendiri. Sebaliknya penyelidikan tentang pertumbuhan sejarah dari sesuatu tatanan hukum yang tertentu, harus memuat penyelidikan tetang factor –faktor masyarakat dimana pertumbuhan tersebut ditentukan, dan dalam itu pula jika menghendaki agar tidak tetap bersifat kurang sempurna, maka harus mencari tambahan dari pertumbuhan yang sejalan pada tatanan – tatanan hukum yang lain.

Perbandingan hukum harus memperhatikan pertayaan sehingga dimana kaidah-kaidah perundang-undangan dan kaidah-kaidah lainnya dilakukan dalam kehidupan masyarakat dan hal itu pun harus dicari keteranganya dalam sejarah baik perbedaannya maupun persamaannya.

Dengan demikian cara – cara tersebut saling membantu, dan bersama – sama mendorong dan memberikan manfaat kepada penyelidikan yang bersifat ilmu pengetahuan. Dengan demikian ilmu pengetahuan dibagi menjadi 3 bagian yakni :

  1. Sosiologi hukum
  2. Sejarah hukum
  3. Perbandingan Hukum.

Namun yang penulis ingin membahasnya lebih lanjut adalah Sosiologi Hukum.

Sebagaimana diketahui bahwa sosologi hukum merupakan cabang yang termuda pada pohon ilmu pengetahuan dan usianya yang muda itu tampak pada hasil-hasilya yang hingga kini masih sangat sedikit. Itu disebabkan karena ilmu pengetahuan yang baru itu harus mempertahankan diri pada dua kancah perang, sebab ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri di tentang baik oleh para ahli hukum maupun para ahli sisiologi. Karena itulah maka tulisan-tuisan disajikan dengan tulisan yang agak besar jumlahnya dan ditujukan untuk membela hidup cabang ilmu pengetahuan tersebut dengan memberikan cara dan tujuannya.

Selanjutnya penulis hanya memberikan sedikit uraian singkat mengenai obyek dan tujuan sosisologi hukum. Dimana segala gejala pergaulan hidup manusia, oleh sosiologi dijadikan obyek penyelidikan. Sedangkan ilmu – ilmu social lainnya mempelajari tentang gejala masyarakat yang tertentu ; hukum,agama,kesenian,dan sebagainya. Hukumpun mengambil tempat dalam sosiologi, tetapi hukum hanya dipandang dalam hubungan gejala-gejala masyarakat lainnya.

Sebaliknya sosiologi hukum mempergunakan hukum sebagai titik pusat penyelidikannya. Dengan berpangkal pada kaidah – kaidah yang di uraikan dalam UU,keputusan-keputusan pemerintah,Peraturan-peraturan, kontrak,keputusan hakim, tulisan – tilisan yang bersifat yuridis dan dalam sumber – sumber lain, sosiologi hukum menyelidiki, adakah dan sampai dimanakah kaidah – kaidah tersebut dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat.

Selanjutnya dari sangkut paut antara sosiologi dan hukum, dan gejala – gejala lainnya, sosiologi hukum mencoba menerangkan pada satu pihak, mengapa terdapat suatu peraturan hukum yang kongkrit dan juga terdapat pada lain pihak serta pengaruh apa yang diadakan oleh peraturan hukum tersebut atas gejala – gejala masyarakat lainnya. Jadi secara singakat sosiologi hukum mencoba untuk menyilidiki hubugan yang terdapat antara susunan hukum sesuatu masyarakat dengan bentuk ekonominya, atau pengaruh apa yang dilakukan oleh pandangan – pandangan Religius yang berlaku dalam masyarakat itu terhadap hukum.

Jadi manfaat untuk mempelajari sosiologi hukum adalah mengetahui bagaimana tumbuh dan berkembangnya gejala – gejala yang ada dalam masyarakat. Dan gejala – gejala tersebut dapat diiliminir dengan ilmu pengetahuan antara lain ilmu Sosiologi Hukum. Sejak lahir hingga sekarang kita hidup ditengah masyarakat. Kehidupan bersama itu melahirkan berbagai pengalaman berhubungan dengan orang lain. Di satu pihak kita membutuhkan kehadiran orang lain dilain pihak kita ingin sendiri dan tidak ingin di ganggu. Singkatnya, pengalaman hidup bersama orang lain, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, sampai masyarakat, menyadarkan kita akan persamaan maupun perbedaan kita dengan orang lain. Kesadaran paling penting yang muncul dari pengalaman bersama orang lain adalah perubahan masyarakat. Dan disinilah Sosiologi hukum sangat berperan.

Tidak ada komentar: